METODE
ILMIAH
A.PENDAHULUAN
Pengetahuan
(knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan
pancaindra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pada intinya, pengetahuan
bersifat spontan, subjektif dan intuitif. Pengetahuan dapat dibedakan menjadi
pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah
adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak
perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya. Sedangkan pengetahuan pra-ilmiah
adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap
pengujian lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah.
Ilmu
(sains) berasal dari Bahasa Latin scientia yang berarti knowledge. Ilmu
dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin. Ilmu bertujuan untuk
meramalkan dan memahami gejala-gejala alam. Ilmu pengetahuan ialah pengetahuan
yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan
koheren. Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi harus dipilah
(menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara metodis,
sistematis serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa diungkapkan
kembali secara lebih jelas, rinci dan setepat-tepatnya.
Metodis,
berarti dalam proses menemukan dan mengolah pengetahuan menggunakan metode
tertentu, tidak serampangan. Sistematis, berarti dalam usaha menemukan
kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh, menggunakan
langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu
keseluruhan yang terpadu. Koheren, berarti setiap bagian dari jabaran ilmu
pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian
(konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research)
Metode
ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai
hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama.
Dengan
adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah
terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan
sebagainya.
Menurut
Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)
berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk
memperoleh sesuatu interelasi.”
B.TEORI
1.PENGETAHUAN
ILMIAH DAN PENGETAHUAN TIDAK ILMIAH
Penelitian
ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu
masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya
yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian
yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai
teori-teori) yang telah dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan
tujuannya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada
mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian.Berbeda dengan penelitian tidak
ilmiah, penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan
ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen,
generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang
terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan;
eksperimen, generalisasi, dan verifikasi juga dilakukan dalam kegiatan-kegiatan
penelitian oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan
budaya untuk memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan
penelitiannya.
Metode
ilmiah berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa
yang dialami oleh pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran.
Sehingga jika suatu pernyataan mengenai gejala-gejala itu harus diterima
sebagai kebenaran, maka gejala-gejala itu harus dapat di verifikasi secara
empirik. Jadi, setiap hukum atau rumus atau teori ilmiah haruslah dibuat
berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.
Perbedaan Penelitian
Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah
Menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan
melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan.
Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu
penelitian yaitu:
a. Kemampuan memberikan
pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b. Kemampuan untuk
meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang
sama ditemukan di tempat/waktu lain.
2. Penelitian Non Ilmiah
a. Berdasarkan
Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Sebagian penelitian yang non ilmiah
didapati pada bidang garapan sebagai berikut :
1. Bisnis (Akunting, Keuangan,
Manajemen Pemasaran)
2. Komunikasi (Massa,
Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan)
3. Hukum (Perdata,
Pidana, Tatanegara, Internasional)
4. Pertanian
(agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
5. Teknik, Ekonomi
(Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
b. Berdasarkan dari
hadirnya variabel (ubahan) :
Variabel adalah hal
yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik
kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan
datang.Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel
masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to
describe = membeberkan/ menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel
masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.Syarat-syarat/kriteria agar
suatu penelitian dikatakan sebagai Penelitian Ilmiah
Sifat atau ciri dari
penelitian:
1. Pasif, hanya ingin
memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan
2. Aktif, ingin
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesa.
3. Posisi penelitian
sendiri pada umumnya adalah menghubungkan:
(1) Keinginan manusia,
(2) Permasalahan yang
timbul,
(3) Ilmu pengetahuan,
dan
(4) Metode ilmiah.
Ciri-ciri penelitian
ilmiah adalah:
1. Purposiveness, fokus
tujuan yang jelas;
2. Rigor, teliti,
memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
3. Testibility,
prosedur pengujian hipotesis jelas
4. Replicability,
Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
5. Objectivity,
Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
6. Generalizability,
Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
7. Precision, Mendekati
realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
8. Parsimony,
Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
Penelitian yang
dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian
harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian
ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik
Berarti suatu
penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan
kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian
dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik.
Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya
akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus
individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
artinya suatu
penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau
melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil
penelitian.Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik
selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan
satu sama lain).
b. Hal-hal empirik
selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
c. Hal-hal empirik
tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab
akibat).
4. Obyektif,
artinya suatu
penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan
nilai-nilai etis.
5. Replikatif,
artinya suatu
penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan
harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan
kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional
variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
2.LANGKAH – LANGKAH OPERASIONAL
METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah cara atau prosedur dalam
memperoleh pengatahuan secara ilmia. Langkah-langkah dalam menetapkan metode
ini tidak dapat selalu harus urut, yang penting pemecahan masalah untuk
mendapatkan kesimpulan umum hanya didasarkan atas data dan diuji dengan data
bukan oleh keingan,prasangka, kepercayaa, atau pertimbangan lain.Metode ilmiah
merupakan bagian yang paling penting dalam memperlajari ilmu alamiah. Pengetahuan
yang didapatkan lewat metode ilmiah diharapkan mempunyai
karakteristik-karakteristik tertentu, yakni sifat rasional dan teruji, sehingga
pengetahuan yang disusun dapat diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah
menggabungkan cara berpikir induktif dan deduktif dalam membangun tubuh
pengetahuannya.
Cara
bepikir deduktif terkait dengan pengetahuan rasionalisme. Pengetahuan ini
memberikan sifat rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten
dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya. Rasionalisme adalah paham
yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran.Cara berpikir induktif
adalah cara berpikir ynag menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari
pernyataan khusus. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan
pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup terabtas dalam menyusun
argumentasi dan diakhiri dengan pernyataan bersifat umum. Cara berpikir
induktif terkait dengan empirisme,dimana dibutuhkan fakta-fakta yang mendukung.
Dalam
metode ilmiah pendekatan rasioanal digabungkan degnan perdekatan empiris.
Secara sederhana hal ini berati bahwa semua teori limiah harus memenuhi 2
syarat utama yaitu:
a. harus konsisten
dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontradiksi
dealam teori keilmuan secara keseluruhan.
b. harus cocok degnan
fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun konsistennya jikatidak
didukungoelh pengujian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara
ilmiah.Langkah-langkah metode ilmiah :
a. Perumusan msalah
yang dimaksud dengan
masalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,atau bagaimanay tentang suatu obyek
yang diteliti. Masalah ini harus jelas batasannya serta dikenal faktor-faktor
yang mempengaruhinya
b. Penyusunan hipotesis
merupakan jawaban
sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yand diajukan, materinya merupakan
kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan
c. Pengujian hiptesis
merupakan pengumpulan
fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat
memperlihatkan apakah fakta-fakta tersebut mendukung hiptesis atau tidak
d. Penarikan kesimpulan
penarikan kesimpulan
didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta unutk melihat apakah
hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Hipotesis diterima apabila fakta
ynag dterkumpul itu mendukung hiptesis tersebut.
Hipotesis yang telah
teruji kebenarannya, dianggap sebagai pengetahuan baru dan diterima sebagai
bagian dari ilmu atau baigan dari teori ilmiah. Secra luas teori ilmiah dapat
diartikan sebagai sautu penjelasan teoritis mengenai suatu gejalan alam
tertentu.Pengetahuan ini kemudian dapat digunakan untuk penelahaan masalah
lain,yaitu dapat dipakai sebagai premis dalam usaha kita menjelaskan berbagai gejala
lain. Dengan demikian maka proses kegiatan ilmiah mulai berputar lagi.
3. KEUNGGULAN DAN KETRBATASAN SERTA
PERANAN METODE ILMIAH DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Sifat Ilmu Pengetahuan
dan Metode Ilmiah:
a) Logis atau masuk akal, yaitu sesuai
dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu
pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi induktif,
probabilitas, kalkulus, dll. merupakan bentuk logika yang menjadi landasan ilmu
pengetahuan. Logika dalam ilmu pengetahuan adalah definitif. Obyektif atau
sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau
penalaran fenomena.
b) Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan
dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau
pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran
ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan
penalaran fenomena.
c) Sistematis yaitu adanya konsistensi dan
keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan oleh adanya
keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya. Konsistensi
internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Sifat dinamis ini
tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.
d) Andal yaitu dapat diuji kembali secara
terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan.
Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.
e) Dirancang,Ilmu pengetahuan tidak
berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu
rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu
keluaran ilmu pengetahuan.
f) Akumulatif,Ilmu pengetahuan merupakan
himpunan fakta, teori, hukum, dll. yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila
ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar.
Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final,
sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
Keunggulan metode
ilmiah :
a) Mencintai kebenaran obyektif, bersifat
adil dan hidup bahagia
b) Kebenaran tidak absolut karena kebenaran
dicari secara terus menerus
Kengan ilmu pengetahuan
kita tidak dapat dengan mudah percaya pada takhayul, astrologi maupun
untung-untungan karena terjadi proses yang teratur di alam
c) Dengan ilmu pengetahuan kita memiliki
rasa ingin tahu yang lebih banyak
d) Dengan ilmu pengetahuan kita tidak mudah
berprasangka tetapi dapat berpikir secara terbuka, obyektif, dan toleran
e) Dengan metode ilmiah kita tidak mudah
percaya tanpa bukti
f) Dengan metode ilmiah kita jadi memiliki
sikap optimis, teliti, berani membuat pernyataan yang benar menurut ilmiah.
Kelemahan Metode Ilmiah
:
a) metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau
objek yang bersifat inmateri (gaib),
dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.
b) terlalu bergantung pada objek yang ada
c) metode ilmiah akan berubah bila objek yang
di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas
puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh ilmuan akan
berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu
d) kurang valid, karena tidak semua hasil dari
metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain.
e) membutuhkan waktu yang lama, karena
penelitian dilakukan secara berulang.
f) membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena
setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan
tehnologi canggih.
g) dapat terhapus atau tidak di pakai bila
terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih
berguna
h) cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh
rasio Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu
memiliki sisi positive dan negatif.
C.ANALISIS
Metode ilmiah
atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu
teori ilmiah.
Peranan metode ilmiah :
a.metode ilmiah
berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris
b.sebagai landasan
dalam melakukan suatu penelitian ilmiah
c.berperan dalam
memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan.
D.REFERENSI
3. https://hestiwahyuningratna.wordpress.com/2014/03/18/perbedaan-pengetahuan-ilmiah-dan-non-ilmiah/
The Borgata Hotel Casino & Spa Announces Partnership with
ReplyDeleteBorgata Hotel Casino 전라남도 출장안마 & Spa Announces Partnership with 밀양 출장샵 Gila 동두천 출장마사지 River Hotels. Published: Aug. 인천광역 출장마사지 5, 2020 통영 출장마사지 10:25 pm.