Riqqoh Ambarani

Hello World.

Museum Fatahilah

Gunadarma

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, 20 April 2016

KIMIA dan FISIKA



KIMIA DAN FISIKA
 


A. Pendahuluan
          KIMIA FISIKA (Physical Chemistry)
adalah ilmu yang mempelajari perubahan kimia berdasarkan sifat-sifat fisika yang karakteristik dalam setiap zat/materi beserta transformasi energi yang terjadi dalam setiap perubahan tersebut.
Sifat Zat: tabiat yang menjadi ciri khas suatu zat tertentu.
Klasifikasi sifat zat 1:
a. Sifat intensif: sifat yang tidak tergantung jumlah zat, merupakan sifat yang berhubungan dengan jenisnya: massa jenis, temperatur, tekanan, daya hantar, density, titik didih dll.
b. Sifat ekstensif: sifat yang bergantung dengan jumlah zat. Jika jumlahnya berubah, sifatnya berubah: volume, berat, bentuk dll.
Klasifikasi sifat zat 2:
a. Sifat Fisika: sifat yang menunjukkan kwalitas zat tsb.: wujud, bau, rasa, warna, titik didih dll.
b. Sifat Kimia: sifat yang ada hubungannya dengan reaksi kimia: logam Natrium sangat reaktif thd air, besi bersifat korosif bila pada udara yang lembab dll.

B. Teori
          1.Pengertian,sifat materi,perubahan materi dan klasifikasi materi
                 Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang kita temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu benda, makin banyak materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada 3 wujud, yaitu padat, cair, gas. Berdasarkan hasil penelitian terbaru muncul wujud zat yang keempat yaitu plasma. Ketiga wujud materi yang sudah kita bahas pada dasarnya memiliki sifat-sifat tertentu. Secara umum sifat tersebut dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu sifat kimia dan sifat fisika, lihat Gambar 1.4.
                     Sifat fisika  dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal.Air sebagai zat cair memiliki sifat fisika seperti mendidih pada suhu 100oC. Sedangkan logam memiliki titik lebur yang cukup tinggi, misalnya besi melebur pada suhu 1500oC.Sifat Kimia dari sebuah materi merupakan sifat-sifat yang dapat diamati muncul pada saat terjadi perubahan kimia. Untuk lebih mudahnya, kita dapat mengamati dua buah zat yang berbeda misalnya minyak dan kayu. Jika kita melakukan pembakaran, maka minyak lebih mudah terbakar dibandingkan kayu, sehingga mudah tidaknya sebuah zat terbakar merupakan sifat kimia dari zat tersebut. Beberapa sifat kimia yang lain adalah bagaimana sebuah zat dapat terurai, seperti Batu kapur yang mudah berubah menjadi kapur tohor yang sering disebut dengan kapur sirih dan gas karbon dioksida.
              Para ilmuwan mengklasifikasikan materi menjadi dua kelompok yaitu :
              1.      zat tunggal (unsur dan senyawa)
              2.      campuran
              Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan rekasi kimia biasa.
              Di alam terdapat 92 jenis unsur alami dan sisanya unsur buatan. Jumlah keseluruhan di alam kira-kira terdapat 106 unsur.
              Unsur dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
              1.      Unsur logam
              2.      Unsur non Logam
              3.      Unsur Semi Logam

              Senyawa
              Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui rekasi kimia.
              Campuran
              Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.

         2. Pengenalan unsur dan sistem prodik unsur
            a. Pengenalan unsur
     Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih                        sederhana dengan reaksi kimia biasa. Penulisan lambang unsur mengikuti aturan                         sebagai berikut:
1. Lambang unsur diambil dari singkatan nama unsur. Beberapa lambang unsur berasal dari bahasa Latin atau Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari kata ferrum (bahasa latin) sebagai lambang unsur besi.
2. Lambang unsur ditulis dengan satu huruf kapital.
3. Untuk Unsur yang dilambangkan dengan lebih dengan satu huruf, huruf pertama lambang ditulis dengan huruf capital dan huruf kedua/ketiga ditulis dengan huruf kecil.         
4. Unsur-unsur yang memiliki nama dengan huruf pertama sama maka huruf   pertama lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur dan huruf kedua diambil dari huruf lain yang terdapat pada nama unsur tersebut. Misalnya, Rauntuk radium dan Rn untuk radon.
      Pada suhu kamar (25 C) unsur dapat berwujud Padat, Cair,dan Gas, secara          umum unsur terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Unsur Logam: umumnya unsur logam diberi nama akhiran ium. Umumnya   logam ini memiliki titik didih tinggi, mengilap, dapat dibengkokan  , dan dapt menghantarkan panas atau arus listrik
2. Unsur Non Logam: umumnya memiliki titik didih rendah, tidak mengkilap,kadang-kadang rapuh tak dapat dibengkokkan dan sukar menghantarkan panas atau arus listrik.
               Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur            dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua            unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Misalnya, karat besi (hematit)         berupa Fe2O3 dihasilkan oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O). Senyawa        dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi penguraian.
Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Senyawa hanya dapt diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia. Pada kondisi yang sama, senyawa dapat memiliki wujud berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Sifat fisika dan kimia senyawa berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Misalnya reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen membentuk senyawa air yang berwujud cair.
b. Sistem prodik unsur
    Pengertian Sistem Periodik Unsur
                    Sistem periodik memperlihatkan pengelompokkan atau susunan unsur-        unsur dengan tujuan mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat berbagai unsur         yang berubah secara periodik.
    Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
                    Usaha-usaha untuk mengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak para    ahli menemukan semakin banyaknya unsur di alam. Pengelompokkan unsur-unsur   ini    dimaksudkan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan.
1)Triade Dobereiner
         Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan                       kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebut triade. Dalam triade, sifat      unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya:          suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium (Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang     mempunyai kemiripan sifat. Dia juga menemukan bahwa massa atom unsur kedua            adalah rata-rata massa atom unsur pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.

3. Pengertian macam dan contoh
             a. Pengertian Energi
          Energi berasal dan bahasa Yunani”energia” yang berarti kegiatan atau aktivitas. Kata Itu terdiri dan en (dalam) dan ergon (kerja). Jadi, PENGERTIAN ENERGI adalah kemampuan untuk melakukan usaha/kerja. Dalam satuan SI energi dinyatakan dalam joule (J). Satuan energi lainnya adalah kalori (kal). James Presecott Joule menunjukkan hubungan antara kalori dan joule, yaitu: 1 kalori 4,18 joule atau 1 joule 0,24 kalori
           2.  Macam-macam energi dan contohnya
                 a. Energi Kimia
                   Perhatikan sebuah senter yang ada di rumahmu atau yang ada di laboratorium  sekolah, kemudian nyalakan. Mengapa lampu senter bisa menyala? Lampu senter bisa menyala karena ada sumber energi yaitu batu baterai. Batu baterai memiliki energi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari sumber energi kimia antara lain: makanan, bahan bakar minyak, kayu bakar, dan aki. Jadi, energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam senyawa-senyawa kimia.
                 b. Energi Kinetik
                       Perhatikan ketika sebuah bola yang ditendang mengenai kaca, maka      kaca akan pecah. Mengapa demikian? Bola yang bergerak memiliki energi kinetik sehingga mampu memecahkan kaca. Jadi, energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Contohnya mobil yang bergerak, angin yang berhembus, dan baling-baling kipas angin yang bergerak.
                 c. Energi Listrik
   Energi listrik timbul dan perpindahan muatan-muatan listrik. Listrik merupakan     salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan. Misalnya, listrik untuk peralatan rumah tangga (magic jar, setrika, kompor listrik), peralatan elektronik, dan lampu penerangan.
                 d. Energi Kalor
                    Energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor/panas. Misalnya pada setrika      listrik, kompor listrik, solder listrik, dan alat pengering rambut (hair dryer).
                e. Energi Cahaya
  Perhatikan ruangan kamu malam han. Tanpa cahaya lampu, ruangan akan gelap. Tanpa cahaya kita tidak bisa melihat apapun. Kita bisa melihat karena ada sumber cahaya atau benda memantulkan cahaya ke mata kita. Selain itu, cahaya juga dibutuhkan oleh tumbuhan. Sumber energi cahaya antara lain: cahaya Matahari dan cahaya lampu.
                 f. Energi Otot
 Energi otot adalah energi yang dihasilkan oleh otot tubuh.  Manusia dan hewan bisa menggerakkan organ tubuhnya untuk melakukan aktivitas karena memiliki energi otot.
  g. Energi Bunyi
                       Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran benda. Contohnya,  bunyi bel listrik, bunyi orang berbicara, dan bunyi alat-alat musik. Adanya    bunyi memungkinkan kita dapat menikmati suara musik yang merdu, karena energi bunyi mampu menggetarkan gendang telinga sehingga bunyi bisa terdengar. Bunyi memiliki energi, buktinya bunyi halilintar bisa memecahkan kaca jendela.
                 h. Energi Nuklir
                     Energi nuklir terjadi karena adanya reaksi fisi atau reaksi fusi dalam atom dan                                unsur radioaktif seperti uranium. Energi nuklir bisa dimanfaatkan untuk    sumber                        energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
                 i. Energi Potensial
                    Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena letak atau                                               kedudukannya. Semua benda yang berada di atas permukaan Bumi memiliki                                        energi potensial karena adanyagravitasi Bumi. Contohnya, buah mangga di                                         pohonnya.

 4. Sifat fisika,cabang-cabang fisika dan hubungannya dengan pengetahuan     lain
      a. Sifat Fisika
           sifat-sifat fisika tersebut :
          -  Wujud zat
              Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari      satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
           -  Warna
                    Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika   yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
           -  Kelarutan
               Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air    merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
           -  Daya hantar listrik
                      Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.
             -  Kemagnetan
                       Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
                 -  Titik Didih
                     Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
                 -  Titik Leleh
                    Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
        b.      MENJELASKAN APA YANG DIMAKSUD FISIKA DAN CONTOHNYA
                 Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan.
        c. MENYEBUTKAN CABANG-CABANG FISIKA DAN MENJELASKAN             BAGAIMANA HUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN LAINNYA
               1.     CABANG-CABANG FISIKA
                             a.    Mekanika
                                      Cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika                                       klasik terbagi dua :      kinematika dan dinamika.
                             b.     Mekanika Kuantum
                             c.      Mekanika Fluida
                                      Yang berkaitan dengan Listrik dan Magnet :
                    1.  Elektronika
                    2.  Teknik Elektro atau Teknik Listrik
                    3.  Elektrostatis
                    4.  Elektrodinamis
                    5.  Bioelektromagnetik
                    6.  Termodinamika
                    7.   Fisika Inti
                    8`  Fisika Gelombang
                    9.   Fisika Optik (Geometri)
                    10.  Kosmografi/Astronomi
                    11.  Fisika Kedokteran (Fisika Medis)
                    12.  Fisika Radiasi
                    13.  Fisika lingkungan
                    15.  Geofisika
       c.   FISIKA DAN ILMU PENGETAHUAN LAINNYA
                  Fisika merupakan ilmu yang sangat fundamental diantara semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul dan cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain menggunakan metode penerapan hukum-hukum Fisika. Biologi juga harus bersandar ketat pada ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung pada makhluk hidup. Tujuan mempelajari Ilmu Fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama apabila di tinjau dari bidang fisika lain.

5.Pengukuran,Besaran dan Dimensi

        a.  Pengukuran
                             Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesutau yang               terdifinisi dengan jelas. Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini            barulah memberikan hasilnya. Contoh : pengukuran benda-benda kuno.
          b.   Besaran
                             Besaran pokok : Pada suatu pengukuran terdapat besaran-besaran yang       dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar dari suatu pengukuran.
                  Besaran Turunan : besaran-besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Jadi        besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok.
           c.   Dimensi
                             Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran . Atau dengan kata lain               dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti terlihat dalam tabel 1.      Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang        benar harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas .

3.      MEMBEDAKAN PENGUKURAN BERDASARKAN SISTEM METRIK DAN SI

                             Dari awalnya, kelengkapan utama dari sistem metrik adalah set standar dari beberapa satuan dasar yang berhubungan dan set standar awalan pangkat sepuluh. Satuan-satuan dasar ini digunakan untuk menurunkan satuan yang lebih besar atau kecil yang dapat menggantikan angka yang luar biasa besar dari satuan yang sudah ada. Meskipun awalnya sistem ini digunakan untuk keperluan komersial, pengembangan satuan pengukuran koheren menjadikannya bisa digunakan untuk ilmu sains dan rekayasa. Penggunaan sistem metrik yang tidak terkoordinasi oleh multidisiplin ilmu yang berbeda-beda, terutama di akhir abad ke-19, menghasilkan pemilihan satuan dasar yyang berbeda-beda, meskipun semuanya mengambil basis dari definisi meter dankilogram yang sama. Pada abad ke-20, muncul usaha-usaha untuk merasionalisasi satuan-satuan ini, maka di tahun 1960 CPGM merilis Sistem Satuan Internasional, yang kemudian digunakan sebagai sistem metrik standar internasional yang dikenal.
            Selama evolusinya, sistem metrik telah mengadopsi banyak satuan pengukuran. Diperkenalkannya SI kemudian merasionalisasi cara satuan didefinisikan dan daftar satuan apa saja yang digunakan. Satuan-satuan ini sekarang terdapat pada brosur resmi SI.Tabel di bawah ini menunjukkan daftar satuan pengukuran pada katalog dan menunjukkan faktor konversi yang menghubungkan satuan-satuan ini dengan satuan setara yang pernah digunakan sebelum diadopsinya SI.
4. Analisis
   Perubahan fisika adalah perubahan yang bersifat sementara. Kegiatan yang termasuk perubahan fisika antara lain:
     -     Perubahan pada lilin yang menyala.
     -     Perubahan pada spatula baja yang dipanaskan.
     -     Perubahan pada potongan lilin yang dipanaskan pada sendok.
     Ciri-ciri perubahan fisika yaitu tidak menghasilkan zat baru. Bau, suhu, wujud, dan warna materi tidak berubah serta tidak menghasilkan endapan.
     Perubahan kimia adalah perubahan yang melibatkan sifat materi secara kekal. Kegiatan yang termasuk Perubahan Kimia:
     -     Perubahan pada serbuk belerang yang dipanaskan pada sendok.
     -     Perubahan pada gula pasir yang dipanaskan pada sendok.
     -     Perubahan pada pita magnesium yang dibakar dalam nyala api spiritus.
     -     Perubahan pada potongan pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan HCl 1 M.
     -     Perubahan yang terjadi setelah pencampuran antara larutan KI dan larutan Pb(NO3)2.
     Ciri-ciri perubahan kimia, yaitu: mengalami perubahan warna, menghasilkan bau (gas), membentuk endapaan, mengalami perubahan suhu, dan menghasilkan zat baru.
 5. Referensi




                    


Tuesday, 19 April 2016

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP



EVOLUSI
 

A. Pendahuluan
          Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan, kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap artinya bahwa evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu/spesies yang menghasilkan perkembangan spesies baru.Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makhluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan hidup dan tidak punah disebut juga dengan istilah evolusi progresif, sedangkan kemungkinan/opsi yang kedua adalah makhluk hidup yang berubah/berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.
B. Teori
          1. Pengertian Evolusi pada Makhluk Hidup
                   Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
                         Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.[3] Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4] Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.[1]
                         Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.[5][6] Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam.[7] Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.[8][9][10][11] Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern,[12] yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.[9][10][13]Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.[14]



            2. Perubahan pada Makhluk Hidup
                   a. Pengertian Kelangsungan Hidup
                             Kita ketahui bahwa tidak ada makhluk hidup di muka bumi ini yang mampu bertahan hidup tanpa mengalami kematian, karena setiap makhluk hidup memiliki waktu kehidupan atau umur yang terbatas. Misalnya umur pohon kelapa jauh lebih lama daripada umur pohon jagung. Bagaimanapun sempurnanya perawatan suatu tanaman, jika tanaman tersebut telah mencapai batas usia maksimal maka akan mati. Pada pohon pisang, setelah berbuah bisa dipastikan akan segera mati. Namun, jika kamu amati dengan seksama, sebelum berbuah dan akhirnya mati, pohon pisang tersebut menumbuhkan tunas baru pada bagian bonggolnya. Tumbuhnya tunas tersebut mengakibatkan tanaman pisang tetap terjaga kelangsungan hidupnya, meskipun induk pohon pisang telah mati. Pertumbuhan pohon pisang silih berganti secara alamiah. Hal tersebut tentunya juga terjadi pada makhluk hidup lain termasuk hewan dan manusia. Setiap jenis makhluk hidup dapat lestari jenisnya sampai saat ini karena berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang sejenis dapat bereproduksi dan berdaptasi dengan lingkungan. Jika makhluk yang hidup pada zaman dulu tidak mampu bertahan dalam kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk hidup itu akan punah seperti dinosaurus. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.
                        1. Adaptasi
                             Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Dari pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk adaptasi, yaitu:
                        2. Seleksi Alam
                             Dalam kehidupan sehari-hari, seleksi berarti pemilihan, dan alam berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.
                        3. Perkembangbiakan
                             Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dipergunakan untuk melangsungkan kehidupan. Karena bila tanpa perkembangbiakan, maka makhluk hidup akan punah. Misalkan pada suatu perkebunan terdapat populasi belalang yang terkena radiasi, sehingga belalang jantan menjadi mandul dan tidak dapat melakukan perkawinan dengan belalang betina.
                             Ketidakmampuan belalang untuk berkembang biak akan menyebabkan belalang di perkebunan tersebut punah. Jadi, belalang tersebut tidak dapat menjaga kelestarian jenisnya karena tidak mampu berkembang biak.Makhluk hidup ada yang mempunyai daya berkembang biak tinggi dan rendah. Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya.
     
            3. Contoh Makhluk Hidup yang mengalami Evolusi
                                Bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
                                         Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan use and disuse.Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.







                  
c. Analisis
            Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa,manusia itu berevolusi namun itu ada yang menciptakan,sedangkan menurut teori darwin bahwanya manusia itu berasal dari satu sel dan itu secara kebetulan dan mempunyai nenek moyang dari kera,dan terjadi evolusi ke manusia karna manusia tersebut tidak jadi beradaptasi dengan lingkunganya,sedanagkan dari sisi agamis manusia itu ada karna ada yang menciptakanya yakni sang pencipta allah swt.Dan pada dasarnya fakta yang di yakini sampai saat ini adalah teori penciptaan dan alamiah(biologi) sedangkan pada teori evolusi darwin masi banyak pertanyaaan sebab teorinya banyak di protes oleh berbagai ilmuwan. Pada hal untuk seleksi alam sendiri itu memungkinkan, sebab untuk bertahan hidup maka mahluk hidup harus beradaptasi dengan lingkungan.

D. Referensi