Thursday, 26 November 2015

jalan - jalan ke museum


Berkunjung Ke Museum


IMG_20151104_131712.jpgKami mendapat tugas dari bu Meti Nurhayati dengan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, untuk mengunjungi salah satu museum yang berada di wilayah JABODETABEK untuk mengetahui sejarah-sejarah yang terdapat dimuseum tersebut. Kelompok kami beranggotakan lima orang yaitu, Fina Triani Sakti, Napsiah, Nur Shandi Setiani, Riqqoh Ambrani, dan Vicka Yudesti Ilna. Kami memilih untuk mengunjungi Museum Fatahillah yang berada di Kota Tua yang teletak di Jakarta. Kami akan menceritakan pengalaman kami dari awal perjalanan hingga kami pulang kembali. Kami berkumpul di kampus Universitas Gunadarma kampus D pukul 11.00 lalu kami berangkat menaiki kereta commuter line dari stasiun Pondok Cina. Kami membeli tiket Stasiun Pondok Cina-Stasiun Jakarta Kota  harian seharga 16 untuk harga pulang pergi dimana 10 ribunya akan dikembalikan setelah tiba kembali di stasiun Pondok Cina karna itu merupakan harga jaminan kartu tersebut. Perjalanan sekitar satu jam.

Setibanya di stasiun Jakarta Kota, kami berjalan kearah Kota Tua melalui pintu keluar. Setelah sampai di Kota Tua kami membeli tiket untuk memasuki museum Fatahillah seharga Rp 5000/orang. Setelah kami membeli tiket kami memasuki museum tersebut, tidak lupa kami mengganti alas kaki kami menggunakan sandal jepit yang telah disediakan oleh pihak museum tersebut dengan tujuan agar museum tetap terjaga kebersihannya.

Kami berkeliling didalam museum tersebut, museum ini juga memiliki sejarah.

Sejarah Museum Fatahillah

Pada tahun 1937, Yayasan Oud Batavia mengajukan rencana untuk mendirikan sebuah museum mengenai sejarah Batavia, yayasan tersebut kemudian membeli gudang perusahaan Geo Wehry & Co yang terletak di sebelah timur Kali Besar tepatnya di Jl. Pintu Besar Utara No. 27 (kini museum Wayang) dan membangunnya kembali sebagai Museum Oud Batavia. Museum Batavia Lama ini dibuka untuk umum pada tahun 1939.
Pada masa kemerdekaan museum ini berubah menjadi Museum Djakarta Lama di bawah naungan LKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia) dan selanjutnya pada tahun 1968 ‘’Museum Djakarta Lama’’ diserahkan kepada PEMDA DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Ali Sadikin, kemudian meresmikan gedung ini menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974.
Untuk meningkatkan kinerja dan penampilannya, Museum Sejarah Jakarta sejak tahun1999 bertekad menjadikan museum ini bukan sekedar tempat untuk merawat, memamerkan benda yang berasal dari periode Batavia, tetapi juga harus bisa menjadi tempat bagi semua orang baik bangsa Indonesia maupun asing, anak-anak, orang dewasa bahkan bagi penyandang cacat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta dapat dinikmati sebagai tempat rekreasi. Untuk itu Museum Sejarah Jakarta berusaha menyediakan informasi mengenai perjalanan panjang sejarah kota Jakarta, sejak masa prasejarah hingga masa kini dalam bentuk yang lebih rekreatif. Selain itu, melalui tata pamernya Museum Sejarah Jakarta berusaha menggambarkan “Jakarta Sebagai Pusat Pertemuan Budaya” dari berbagai kelompok suku baik dari dalam maupun dari luar Indonesia dan sejarah kota Jakarta seutuhnya. Museum Sejarah Jakarta juga selalu berusaha menyelenggarakan kegiatan yang rekreatif sehingga dapat merangsang pengunjung untuk tertarik kepada Jakarta dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya.
Gedung Museum Sejarah Jakarta mulai dibangun pada tahun 1620 oleh Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen sebagai gedung balai kota kedua pada tahun 1626 (balai kota pertama dibangun pada tahun 1620 di dekat Kalibesar Timur). Menurut catatan sejarah, gedung ini hanya bertingkat satu dan pembangunan tingkat kedua dilakukan kemudian. Tahun 1648 kondisi gedung sangat buruk. Tanah Jakarta yang sangat labil dan beratnya gedung menyebabkan bangunan ini turun dari permukaan tanah. Solusi mudah yang dilakukan oleh pemerintah Belanda adalah tidak mengubah pondasi yang sudah ada, tetapi menaikkan lantai sekitar 2 kaki (56 cm). Menurut suatu laporan 5 buah sel yang berada di bawah gedung dibangun pada tahun 1649. Tahun 1665 gedung utama diperlebar dengan menambah masing-masing satu ruangan di bagian Barat dan Timur. Setelah itu beberapa perbaikan dan perubahan di gedung stadhuis dan penjara-penjaranya terus dilakukan hingga menjadi bentuk yang kita lihat sekarang ini.
Selain digunakan sebagai stadhuis, gedung ini juga digunakan sebagai ‘’Raad van Justitie’’ (dewan pengadilan). Pada tahun 1925-1942 setelah aktivitas Balai Kota dipindahkan keKoningsplein Zuid (Sekarang Jl. Medan Merdeka No. 8-9, Jakarta Pusat), gedung ini dimanfaatkan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pada tahun 1942-1945 dipakai untuk kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952 gedung ini menjadi markas Komando Militer Kota (KMK) I, lalu diubah kembali menjadi KODIM 0503 Jakarta Barat. Tahun 1968, gedung ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta, lalu diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974.
Seperti umumnya di Eropa, gedung balaikota dilengkapi dengan lapangan yang dinamakan ‘’stadhuisplein’’. Menurut sebuah lukisan uang dibuat oleh pegawai VOC ‘’’Johannes Rach”’ yang berasal dari ‘’’Denmark”’, di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah air mancur yang merupakan satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat. Air itu berasal dari Pancoran Glodok yang dihubungkan dengan pipa menuju stadhuiplein. Pada tahun 1972, diadakan penggalian terhadap lapangan tersebut dan ditemukan pondasi air mancur lengkap dengan pipa-pipanya. Maka dengan bukti sejarah itu dapat dibangun kembali sesuai gambar Johannes Rach, lalu terciptalah air mancur di tengah Taman Fatahillah. Pada tahun 1973 Pemda DKI Jakarta memfungsikan kembali taman tersebut dengan memberi nama baru yaitu ‘’’Taman Fatahillah”’ untuk mengenang panglima Fatahillah pendiri kota Jakarta.


Setelah kami selesai melakukan penelitian, kami tidak lupa untuk ISOMA. Lalu kami pulang dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Pondok Cina. Kami sampai di Stasiun Pondok Cina pukul 17.00.
Ada beberapa objke yang kami potret diantaranya :

IMG_20151104_131434IMG_20151104_131549IMG_20151104_131712

0 comments:

Post a Comment